Disampaikan pada “ Seminar Kewirausahaan”
Fak Ekonomi UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto), 07 Desember 2015
Berwirausaha itu 95% tentang sikap & mental yang didalamnya
senantiasa ada semangat, keyakinan & keberanian dan 5% tentang hal-hal
teknis operasional. Sikap & mental itu terbentuk dari proses dan waktu yang
kemudian membentuk percaya diri dan kenyamanan menjalankan wirausaha. Oleh
karena itu, segera lah memulai dari apa yang bisa dilakukan dan bukan mengedepankan
apa yang tidak mungkin dilakukan.
Mahasiswa/i adalah kaum intelektual yang memiliki nalar dan analisa
yang tajam serta kemampuan penyesuaian yang lebih untuk berada di ragam
situasi. Dengan intelektualitasnya, mahasiswa bisa men-sederhanakan hal-hal
sulit baik langsung oleh dirinya maupun berjejaring dengan lainnya.
Oleh karena itu, mahasiwa/i
yang menekuni wirausaha hendaklah mengoptimalkan kadar intelektualitasnya
sehingga terbentuk capaian berbasis ilmu pengetahuan melalui kreasi dan inovasi
yang menciptakan nilai tambah. Mahasiswa harus menciptakan “nilai beda” baik dalam tingkat gagasan maupun
tindakan sehingga berpeluang mendapatkan hasil berbeda. Sebab, mustahil
mendapat hasil berbeda dengan cara yang biasa.
Seorang mahasiswa harus berfikir dan bertindak visioner agar tidak
terjebak pada pragmatisme sempit yang shot term.
Untuk itu, seorang mahasiswa
berani membangun mimpi dan memperjuangkannya sampai titik darah penghabisan.
Sebab “bermimpi dan berjuang” merupakan tiket
membangun/menciptakan satu peluang yang imbasnya tidak sebatas membentuk
kemandirian dirinya tetapi juga menciptakan harapan hidup bagi lainnya. Pada
titik itu mewujud, maka berwirausaha tidak hanya menghindarkan ketergantungan
diri terhadap orang lain, tetapi juga membuat orang lain memiliki harapan hidup
dan membangunkan keberanian untuk menatap masa depan. Saat kebermaknaan diri
terhadap lainnya bisa digapai, di saat yang sama kemuliaan diri dihadapan-Nya
pun bermula. Mulailah dari sekarang walau berawal dari kecil, sebab “besar”
adalah imbas kesabaran berproses. Imajinasikan
Indahnya sebentuk “keberhasilan”, maka alam akan membentuk daya dukung untuk perwujudan mimpi.
Semua orang ingin berada di
puncak, tetapi akhirnya tidak semua berakhir di puncak. Fakta ini berpesan
bahwa tidak ada capaian tanpa pengorbanan dan “berjuang” merupakan satu-satunya jalan untuk pantas mengenyam
sebentuk “kebahagiaan”. Jangan buat
Tuhan men-tertawakan do’a-do’a mu karena tidak diikuti langkah-langkah nyata
yang menegaskan dan menandaskan keinginan kuat untuk berhasil. Selamat
Berjuang...Tuhan seperti prasangka hamba-Nya...walau kalimat ini memantik satu
tanya “hamba seperti apa yang
prasangkanya diikutin”....
Selamat berjuang..semoga sukses berada di capaian-capaian yang layak di
kenang dan di ceritakan. Salam Juang
Kewirausahaan...!!!!
0 comments:
Post a Comment