KEHADIRAN MENTRI KOPERASI & UMKM RI MENDATANGKAN HARAPAN BARU BAGI PETANI DI KABUPATEN BANYUMAS

KEHADIRAN MENTRI KOPERASI & UMKM RI

MENDATANGKAN HARAPAN BARU BAGI PETANI DI KABUPATEN BANYUMAS

Hari Minggu kemarin, 04 Desember 2016, menjadi hari istimewa bagi segenap gerakan koperasi di lingkungan Banyumas yang tergabung dalam Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Banyumas. Pada hari itu, Pak Mentri Koperasi dan UMKM RI, Bapak Anang Agung Gede Ngurah Puspayoga,  hadir di kota kelaihiran koperasi. Kehadiran Menkop di Kota mendoan ini dalam rangka melihat kesiapan Banyumas menjadi salah satu dari lima pilot project  program perbaikan pertanian dan nasib petani yang terkemas dalam BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat).

Sehari sebelumnya, Menkop juga mengadakan

kunjungan ke Demak dalam rangka program serupa.  Cencern program ini berkaitan dengan pangan khususnya pada pengembangan pola pengelolaan komoditas padi secara ter-integrasi, mulai dari penyiapan lahan sampai dengan pasca panen. Pelibatan IT dalam sistem kerjanya diyakini akan sangat membantu petani dalam merencanakan dan mengelola lahan pertaniannya. Dalam prakteknya nanti, petani-petani yang tergabung dalam KUD (Koperasi Unit Desa) akan di didik secara intensif sehingga memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam meng-implementasikan program ini. Tidak saja sampai disitu, petani juga akan didampingi langsung oleh tenaga-tenaga terdidik

sehingga hasilnya menjadi lebih maksimal. Hal menarik dari program ini adalah adanya konsep ter-integrasi hulu-hilir dimana living cots (biaya hidup) petani juga diberikan dan menjadi bagian dari biaya produksi secara keseluruhan. Jumlah living cost yang diberikan berdasarkan indeks yang sudah ditetapkan. Singkat kata, petani akan memperoleh salary setiap bulannya. Disamping itu, program ini juga disertai dengan asuransi bila terjadi gagal panen.  

Konsep ini terinspirasi dari success story program pemberdayaan petani yang dikembangkan oleh Bapak Luwarso dan kawan-kawannya di Kabupaten Sukabumi. Berkat

 ketekunan berproses, alumnus Pertanian Unsoed ini berhasil menemukan formula ideal pengelolaan pertanian dari hulu sampai hilir dan  berhasil membuat dua ribuan petanipun merasakan manfaat yang luar biasa. Kesuksesan ini pun kemudian mendapat apresiasi dari pemerintah dan kemudian didorong agar prakteknya diperluas ke seluruh Indonesia kaitannya dengan upaya percepatan perbaikan pertanian dan juga nasib petani.

Kunjungan Menkop di  Purwokerto berlangsung di 2 (dua) titik, yaitu KBUMP (Koperasi Bina Usaha Mandiri & Profesional) dan KUD Aris. Kehadiran Mentri koperasi di KBUMP disambut

oleh Pengurus Dekopinda Banyumas (Bapak Muhammad Arsad Dalimunte dan Danan Setianto), Prof Rubijanto Misman  selaku Pembina KBUMP, Pengurus KBUMP, segenap manajemen dan karyawan/ti Boersa Kampus dan tidak ketinggalan para anggota dan keluarga anggota KBUMP . Beberapa dari gerakan koperasi juga hadir, antara lain Bapak Sarwono Manajer KPRI NEU Banyumas, Bapak Nartam dari Koperasi Gula Kelapa Nira Satria, Ketua KUD Pekuncen dan lain sebagainya. Kehadiran Menkop Puspayoga diiringi dengan penyajian musik tradisonal khas Banyumas, kentongan. Keunikan musik tradisional ini cukup mengundang perhatian tersendiri dari Bapak Mentri. Format

acara berlangsung dalam suasana cair dan tidak telalu kaku yang dimoderatori oleh Bapak Larto. Secara berurutan memberikan sambutan Prof Rubijanto Misman mewakili tuan rumah dan juga selaku Pembina KBUMP. Selanjutnya Bupati Banyumas, Bapak Ir Achmad Hussein dan kemudian arahan Mentri Koperasi Bapak AA Puspayoga.        

Fokus kunjungan Menkop ke KBUMP adalah ingin melihat langsung satu praktek retail modern guna memastikan bahwa ada  koperasi di Banyumas yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam pengelolaan perdagangan/retail. Hal ini sangat relevan dengan rencana pendirian warung-warung pangan yang juga merupakan bagian dari program ini. Jadi, Beliau ingin memastikan bahwa dari sisi perdagangan, koperasi-koperasi di Banyumas juga benar-benar siap mendukung program ini. Setalah hampir 1,5 Jam di Swalayan Boersa Kampus/KBUMP, rombongan Menkop pun berpamitan melanjutkan perjalanan ke titik kunjungan berikutnya. Namun sebelumnya, sesi foto pun dilangsungkan. Sikap familiar Bapak Pupayoga pada semua yang hadir membuat yang hadir memberanikan diri meminta foto

bersama. Sikap “welcome” yang ditunjukkan Pak Menkop inipun dimanfaatkan oleh yang hadir untuk mengabadikan momen jarang itu.  

Sekitar jam 15.00 WIB, rombongan Menkop sudah tiba di KUD terbesar di Kabupaten Banyumas ini.  Kehadiran Menkop disambut langsung oleh Bapak Sunaryo (selaku ketua) berserta pengurus, pengawas, karyawan dan para anggotanya yang sengaja hadir ingin melihat mentri secara langsung.  

Concern kunjungan Menkop ke KUD ini adalah melihat rice mill/penggilingan padi yang benar-benar beroperasional dengan baik dan juga ingin mengetahui kecukupan lahan untuk mendukung program ini. Sebagai gambaran, skala ekonomi dari program ini adalah saat lahan pertanian padi yang tersedia seluas1000 ha. Pada perkembangannya kemudian akan dibuat semacam cluster bila luas lahan sudah mencapai 5000 ha. 

Pak Mentri sangat apresiate terhadap eksistensi dan capaian KUD Aris Banyumas ditengah banyaknya KUD yang belum berkembang atau kehilangan semangat untuk berkembang. Hal ini beliau sampaikan di ruang kantor KUD Aris  sambil menikmati sajian jajajan khas Banyumas, seperti kacang rebus, singkong dan lain sebagainya.   

Setelah mendapati fakta-fakta lapangan saat kunjungan dan beberapa pemikiran yang mencerminkan semangat gerakan koperasi di Banyumas, , Pak Menkop pun menyatakan “Keren”. Artinya, Banyumas layak dijadikan salah satu dari 5 (lima) pilot project di Indonesia disamping Demak, lumajang dan di lampung. 

Kata "KEREN" disertai acungan jempol adalah kata terakhir yang disampaikan Pak Puspayoga saat Beliau dan rombongan mulai meninggalkan KUD Aris menuju kota gudeg, Yogyakarta.   

Dukungan Pemkab Banyumas

Perjalanan darat dari Semarang menuju Purwokerto cukup memakan energi Pak Menkop. Karena sampai Purwokerto sekitar jam 12.00-an, maka sebelum menuju titik kunjungan, Menkop istrahat dambil makan siang di RM Inyong, Jalan Akhmad Yani, Purwokerto. Sesi makan siang ini, romongan Mekop didampingi oleh Mas Larto dan Mas Budi mewakili KBUMP dan juga dihadiri oleh  beberapa tokoh kunci di Pemkab Banyumas, yaitu Bapak Bupati, Bapak Wakil Bupati, Bapak Kadisperindagkop, Bapak Kabid Koperasi dan lain sebagainya. Sesi makan siang ini pun dimanfaatkan untuk berdialog tentang garis-garis besar konsep BUMR. Setelah mendengar program ini, Bupati dan Wakil Bupati Banyumas merespon dengan baik dan menyatakan siap dijadikan sebagai salah satu pilot project. Harapan baru bagi perbaikan pertanian dan nasib petanipun menemukan asa barunya. Semoga program ini segera diimplementasikan agar manfaatnya langsung bisa dirasakan oleh para petani padi khususnya dan masyarakat Banyumas pada umumnya.       

Sebagai tindaklanjut awal, Usai Menkop dan rombongan meninggalkan Banyumas, Tim KBUMP yang Bapak Sholeh, Bapak Budi Hermawan dan Bapak Larto berserta tim teknis langsung menggelar rapat penyusunan konsep implementasi program ini.    

Tentang Gula Kelapa

Tentang gula kelapa adalah sisi lain yang berhasil di komunikasikan oleh Bapak Bupati kepada Menkop. Bapak Husein menjelaskan bahwa Banyumas merupakan pusat terbesar gula kelapa di Indonesia dan ini merupakan salah satu komoditas unggulan dan kebanggaan Kabupaten Banyumas. Kendala yang saat ini masih sulit di tembus adalah menjadi peng-ekspor langsung. Selama ini gula kelapa di jual oleh koperasi ke Ameerika, Jerman dan negara lainnya, namun koperasi baru bisa memasok kepada eksportir dan belum menjadi peng-ekspor langsung. Hal senada dikuatkan oleh Bapak Nartam selaku

ketua Koperasi Nira. Atas Hal itu, Bapak Menkop mengatakan siap membantu dan

mengundang koperasi nira untuk datang dan presentasi ke ruang beliau di Jakarta. Tawaran inipun disambut langsung oleh Bapak Nartam dan sekaligus Bapak Bupati yang juga berjanji akan menemani Bapak Nartam ke Jakarta untuk berdiskusi langsung dengan Menkop satu bulan ke depan. Alhamdulillah..ini pun menjadi hikmah tambahan atas kehadiran Bapak Menkop Puspayoga, khususnya dalam hal perbaikan nasib para petani gula kelapa.

Share on Google Plus

About Dekopinda Banyumas

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.