MENGGAGAS PENINGKATAN DAYA SAING
MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS dan
INOVASI
A. PEGELARAN RAPAT KRENOVA

Rapat ini
meng-agendakan “Pembahahasan
Draft Peraturan Bupati Tentang Sistem Pelayanan Penelitian, Pengembangan
Inovasi Daerah dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kabupaten Banyumas”
B. MENALAR URGENSI GAGASAN PENGEMBANGAN
KRENOVA

Bapak Eko selaku kepala
Bappeda Kab. Banyumas selaku pimpinan rapat, mengawali rapat dengan
menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah
memiliki fungsi penelitian dan pengembangan. Fungsi serupa juga ada pada universitas-universitas. Aktivitas
litbang juga merupakan inspirasi sahih peningkatan daya saing sebuah daerah.
Pada aktivitas litbang yang beragam tema dan berlangsung terus menerus, membuat
potensi kreatif dan inovasi terdeteksi
dan menjadi referensi dalam mengembangkan.
Sebagai satu
bahan auto koreksi, pengembangan kreativitas dan inovasi di lingkungan
Kabupaten Banyumas cenderung masih terhambat dan stagnan. Hal ini ditengarai
disebabkan oleh beberapa hal berikut ini : (i) Upaya menggali krenova belum
maksimal; (ii) Layanan libang masih parsial; (iii) Layanan litbangda terbatas
struktur; (iv) Komunitas relawan belum diberdayakan; (v) Potensi pembiayaan
litbang belum tergali dan (vi) Kebutuhan teknologi UMKM belum teridentifikasi. Sebagai satu catatan
penting, terbatasnya
pendanaan dalam aktivitas litbang memerlukan peran serta pihak swasata. Pihak
Swasta selaku sektor produktif yang beroperasi dilingkungan Kabupaten Banyumas
diharapkan memiliki kepedulian dan tergerak memberi daya dukung terhadap setiap
aktivitas
Atas terhambatnya laju
kreativitas dan inovasi, diperlukan perubahan sistem yang memberi jalan bagi semangat
penemuan dan pengembangkan kreativitas dan inovasi di segenap stake holder. Setelah Bappeda melakukan
komunikasi dengan berbagai pihak dan komunitas, muncul gagasan untuk membentuk
layanan litbang terpadu sebagai strategi
percepatan terwujudnya kabupaten kreatif dan inovasi melalui perubahan sistem
pelayanan penelitian dan pengembangan daerah.
Dalam tindaklanjutnya,
kemudian disusun konsep rancangan yang melingkupi regulasi dan aksi.
Dalam lingkup regulasi menyangkut tentang hubungan antar kelembagaan;
sistem pelayanan beserta; hak & kewajiban.
Sementara itu, dari sisi aksi meliputi MoU antar stake holder; pembentukan UPT
Bappedalitbang; membentuk kelembagaan Saberina; integrasi layanan litbang dalam
PLUT
C. SESI
DISKUSI
1. Ada satu pemikiran
kritis dimana nilai manfaat penelitian universitas masih kurang familiar
dengan kehidupan masyarakat, sehingga belum memiliki nilai signifikansi
terhadap pertumbuhan kualitas kehidupan
masyarakat. Hal ini merupakan persoalan
serius dan memerlukan aksi lanjutan. Oleh kaena itu aplikasi pola semacam
Triple Helik yang mendudukan bersama antara government,
businessman dan akademisi menjadi
sangat penting agar setiap hasil litbang bisa memberi dampak nyata bagi
dinamika kehidupan masyarakat dalam arti luas.
2. “Adanya
hilirisasi hasil-hasil penelitian bersifat wajib dan merupakan sarana Perguruan
Tinggi untuk menjangkau masyarakat dengan hasil-hasil penelitiannya”, hal ini diungkapkan
perwakilan Kampus UMP. KKN (Kuliah Kerja Nyata) juga menjadi media yang
dimanfaatkan kampus untuk mensosialisasikan hasil-hasil penelitian. Hal ini disampaikan untuk menandaskan komitmen tinggi terhadap persoalan penelitian dan serta
pengembangan serta membangun dampak positif bagi kehidupan masyarakat.
3. Secara prinsip, Kadin
Banyumas apresiasi dan mendukung adanya rencana besar pembentukan layanan
terpadu litbang. Hal ini merupakan terobosan strategis bagi pengembangan ragam
potensi dan bakat-bakat hebat yang bila dimobilisas dengan tepat akan berdampak
pada akeselerasi daya saing daerah.
Namun demikian, sekedar pengingat bahwa setiap gagasan baru
memerlukan energi besar, konsistensi spirit dan integritas tinggi agar
menemukan titik efektivitasnya. Untuk
itu, perlu sebuah team work yang
merupakan gabungan dari beberapa unsur stake
holder dan siap berkontribusi maksimal. Tim ini harus memiliki concern tinggi dalam mendeteksi ragam
persoalan yang sedang menjadi keresahan masyarakat, mendorong tumbuhkembangnya kreasi dan inovasi
di segenap stake holder, sigap dan
bijak dalam merespon setiap dinamika dan memiliki kemampuan meng-koneksikan berbagai unsur demi
terwujudnya sinergitas yang berkontribusi pada penyelesaian setiap persoalan,
potensi penyelesaian permasalahan dan terfasilitasinya setiap gagasan
pengembangan dan terapresiasinya setiap inisiatif dari anggota masyarakat
.
4. Bapak Fadhil staff BI
Perwakilan Purwokerto menyampaikan “Tidak
ada inovasi akan membuat hidup stag. Inovasi tidak saja berbasis persoalan yang
sedang melanda, tetapi juga bisa berbasis gagasan genuine sehingga melahirkan
nilai tambah baru”.
0 comments:
Post a Comment