BAPAK
SUBIJAKTO TJAKRAWERDAJA MENGGAGAS
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT BERBASIS KEMANDIRIAN
Hari
ini, Kamis, 10 Januari 2019, Bapak Subijakto Tjakrawerdaja melakukan kunjungan
kerja ke Desa Cilongok.Kehadiran Beliau disambut oleh Bapak Plt Kepala Desa dan
perangkat di lingkungan Desa Cilongok. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Bung Arsad Dalimunte
selaku ketua Dekopinda Kab. BanyumaS, Bung Danan S selaku ketua KUD Rukun Tani,
Mas Herliana selaku Ketua Kopkun, Firdaus Putra selaku Direktur Kopkun
Institute, Angjar Mukti dari manajemen Kopkun Institute dan Mas Edi selaku
manager Koperasi AMJ-Sumpiuh. Bung Tommy Winendra Tjakrawerdaja juga ikut hadir mendampingi Bapak Subijakto Tjakrawerdaja.
Menyambangi
rumah-rumah warga Desa menjadi agenda pertama Bapak Bijakto beserta rombongan. Usai
menyapa warga, Bapak Subijakto dan rombongan menggelar dialog langsung dengan
Bapak Plt. Kepala Desa beserta perangkatnya dan perwakilan anggota masyarakat. Kunjungan lapangan dan Dialog ini merupakan bagian
dari upaya untuk memastikan bahwa mapping
data yang sudah dilaksanakan oleh Tim Damandiri yang dipimpin oleh Bapak Fauzan beberapa waktu memang valid dan layak
dijadikan dasar untuk merumuskan tindaklanjut.
“Bagaimana
meningkatkan kesejahteraan” menjadi target kehadiran Bapak Subijakto
Tjakrawerdaja. Mentri Koperasi & UKM era 90-an ini hadir dalam kapasitas
selaku Ketua Yayasan Damandiri, sebuah yayasan yang concern bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat. “Kesejahteraan masyarakat harus dicapai
dengan kemandirian. Kalau hari ini sebagian masyarakat masih berposisi sebagai
penerima bantuan, itu harus difahami sebagai fasilitas berjangka. Hal ini perlu
di doktrinkan agar terbangun kemandirian masrakat dan bukan ketergantungan”,
ungkap Bapak Subijakto dalam session
dialog.

Untuk
mimpi besar itu, Yayasan Damandiri akan men-support
bantuan berjangka, baik yang bersifat bantuan murni (baca: karitas) maupun stimulan untuk
aktivitas-aktivitas produktif masyarakat. Segenap bantuan itu akan
direalisasikan dan dikelola satu pintu melalui koperasi yang kemudian dikemas
dalam program DML (Desa Mandiri Lestari).
0 comments:
Post a Comment