TEGAL MEMBINCANG KOPERASI

Ibu u
Sagitarina selaku Kabid Koperasi, dalam sambutannya sebagai penggungjawab kegiatan
menyampaikan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk ; (i) Memberi penyuluhan
pemahaman
kepada KUB dan pengurus koperasi; (ii) Kepatuhan koperasi terhadap peraturan
yang berlaku; (iii) Mampu meningkatkan kualitas pengelolaan kop dan; (iv) mendorong
KUB menjadi Koperasi. 
Bung
Arsad yang kebetulan menjadi narasumber pada pertemuan ini mengangkat 3 (tiga) sub
thema, yaitu ; (i) mengenal jati diri dan kerangka prototype koperasi; (ii) pendidikan
anggota dan; (iii) merumuskan dan mengelola perusahaan koperasi berbasis jati diri.
Melalui 3 (tiga) sub tema ini diharapkan
peserta minimal memahami apa, mengapa dan bagaimana seharusnya berkoperasi. Bung Arsad yang juga ketua Dekopinda Kab.Banyumas menekankan perlunya membangun koperasi yang benar sehingga mewujud menjadi sebuah wadah ekonomi yang kuat dan memberdayakan ekonomi anggotanya. Dalam penjelasannya, Bung Arsad memberi nalar logika bagaimana koperasi berjuang dimana kegiatan kolektif memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan dan aktivitas keseharian anggotanya. Dengan demikian, akan terbangun hubungan yang intensif antara apa yang dikerjakan koperasi dan apa yang dibutuhkan dan dikerjakan oleh anggota. Untuk itu, kehadiran “nilai tambah” menjadi faktor penting yang akan menjaga kelanggengan sebuah koperasi.
peserta minimal memahami apa, mengapa dan bagaimana seharusnya berkoperasi. Bung Arsad yang juga ketua Dekopinda Kab.Banyumas menekankan perlunya membangun koperasi yang benar sehingga mewujud menjadi sebuah wadah ekonomi yang kuat dan memberdayakan ekonomi anggotanya. Dalam penjelasannya, Bung Arsad memberi nalar logika bagaimana koperasi berjuang dimana kegiatan kolektif memiliki relevansi kuat dengan kebutuhan dan aktivitas keseharian anggotanya. Dengan demikian, akan terbangun hubungan yang intensif antara apa yang dikerjakan koperasi dan apa yang dibutuhkan dan dikerjakan oleh anggota. Untuk itu, kehadiran “nilai tambah” menjadi faktor penting yang akan menjaga kelanggengan sebuah koperasi.
“Nilai
tambah” yang dimaksud adalah terbangunnya kemanfaatan-kemanfaatan baru yang tidak
diperoleh saat melakukan segala sesuatunya sendirian. Untuk itu, perlu dikembangkan ragam kreativitas
berbasis kolektivitas dimana semua unsur organisasi terlibat secara aktif
secara terus menerus. Dengan demikian, nilai tambah baru yang dihasilkan hadir
sebagai imbas dari kemauan dan
kesadaran setiap anggota mengambil bagian dan tanggungjawab dari cita-cita
bersama yang sudah disepakati.
Pada
anggota harus terbangun kesadaran bahwa setiap partisipasinya dalam koperasi
identik dengan aksi menolong dirinya sendiri (baca: self help). Dengan demikian, anggota akan merasakan perbedaan nyata
sebelum dan sesudah menjadi anggota koperasi.
Jika tidak, maka semangat tersebut akan luntur dan perlahan membuat koperasinya
semakin terpingggirkan. Untuk itu, koperasi harus mendidik anggotanya secara
terus menerus sehingga terbangun peningkatan kapasitas diri. Pada saat kapasitas
mewujud, maka anggota menjadi mudah diajak untuk membangun karya-karya
produktif, baik berbasis kolektivitas maupun mendorong pengembangan aktivitas
individu anggota menemukan titik optimalnya.
berita terkait ....klik disini
berita terkait ....klik disini
0 comments:
Post a Comment