PANITIA HARKOPNAS KAB.
BANYUMAS
BERKUNJUNG KE MAKASSAR
A.
Prosesi
Makassar, 19 Juni 2019. Sebagai
bagian upaya dari men-sukseskan pegelaran Harkopnas ke-72 yang puncaknya akan dilaksanakan
di kota kelahiran koperasi pertama Indonesia, Purwokerto , beberapa Dinas
terkait di lingkungan Pemkab Banyumas melakukan kunjungan ke Dinas Koperasi
Prov Sulawesi Selatan, Makassar. Pemilihan Makassar ini didasarkan pada
pertimbagan bahwa kota ini pernah dan sukses menjadi tuan rumah penyelenggaraan
Harkopnas ke-70 dan sekaligus Kongres Nasional ke-4 pada tahun 2017.
Rombongan
Kab. Banyumas terdiri dari Dinas Pariwisata, Olahraga dan Budaya (Bapak Wondo);
BKD (Bu Endang) ; Dinas Perhubungan (Pak Hermawan); Protokol (Pak Udin); Dinas Tenaga Kerja, Koperasi
& UKM Kab, Banyumas (Bapak Wisnu Hermawanto,Pak Budi, Pak Kuswandi, Pak
Toro, Pak Aji dan Pak Bu Pindah
Listiyani, Pak Saryono) dan ; Ketua Dekopinda Kab. Banyumas (Muhammad Arsad
Dalimunte).
Setelah
mengenalkan seluruh anggota rombongan Kabupaten Banyumas, Bapak Wisnu Hermawanto selaku pimpinan rombongan dan
juga selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi & KM, selanjutnya menampilkan
video yang berisi potret Kabupaten Banyumas.
Selanjutnya, Pak Wisnu menandaskan “Kehadiran
kami disini bermaksud untuk sharing pengalaman mengingat Makasssar punya
pengalaman dalam menggelar Harkopnas dan juga kongres koperasi IV pada 2017
lalu. Purwokerto masuk 5 (lima) kota besar ter-aman di Indonesia, sehingga para
aktivis dan pegiat koperasi yang berencanan
hadir di rangkaian Harkopnas ke-72 di
Purwokerto tidak perlu ragu”.
Pak
Suwondo juga menambahkan informasi tentang kesiapan Banyumas menyambut
kehadiran tamu-tamu dari sisi jumlah hotel, obyek wisata, wisata kuliner dan
lain sebagainya. Sementara itu, Muhammad Arsad Dalimunte menjelaskan tentang
keberadaan aplikasi myCoop yang
dibuat sebagai pusat informasi seputar rangkaian kegiatan Harkopnas ke-72 dan
bisa di download pada link : https://play.google.com/store/apps/details?id=io.sakti.mycoop
Kehadiran
rombongan Kabupaten Banyumas disambut baik oleh Dinas Koperasi Provinsi
Sulawesi Selatan. Penyambutan tuann rumah terasa istrimewa, sebab di hari yang
sama Dinkop & UKM Propinsi Sulawesi Selatan juga sedang ada rapat
koordinasi yang mengundang selurus dinas koperasi di 24 Kabupaten/Kota.
Pertemuan ini pun ter-gelar ditempat yang sama, Hotel Gammara jl Metro Tanjung Bunga,
Makassar.
Dalam
sambutannya, Pejabat Dinkop Sulsel menyampaikan selamat datang kepada rombongan
Kab. Banyumas. Mereka juga menyambut baik dan siap mendukung Purwokerto selaku
tuan rumah penyelenggaraan Harkopnas ke-72. “Penerimaan rombongan Kab. Banyumas sengaja disamakan dengan pelaksanaan
rapat koordinasi yang melibatkan semua dinas koperasi kab/kota di lingkungan
Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga semua lebih bersemangat dan bisa mendengar
langsung tentang gambaran pelaksanaan Harkopnas ke-72 nanti”.
Beliau
juga menambahkan bahwa Koperasi dan UKM di Sulawesi Selatan sering dijadikan
sebagai tempat studi banding, khususnya Indonesia bagian Timur. Dinkop Prop
Jawa Tengah pun pernah datang berkunjung untuk melihat dan bertemu langsung
dengan para pegiat dan aktivias koperasi & UKM di lingkungan Prov
Sulses. Saat ini Dinkop & UKM Prov
Sulses juga terus berbenah kaitannya dengan program reformasi koperasi. Sampai
saat ini, mereka sudah sukses melahirkan 300.000 wirausaha baru yang dalam
prosesnya bersinergi dengan BUMN, BUMD dan universitas.
Dipenghujung,
Dinkop Sulawesi Selatan menjelaskan bahwa rombongan gerakan koperasi Prov Jawa Tengah
yang akan bertolak ke Purwokerto berjumlah lebih kurang 800 (delapan ratus)
orang. Disamping itu, beberapa kabupaten/kota juga akan memanfaatkan moment ke
Purwokerto ini untuk berkunjung ke koperasi-koperasi
besar dan sukses di lingkungan Kab. Banyumas, khususnya koperasi yang
menyelenggarakan produksi.
B. Faktor-Faktor
yang perlu diperhatikan dalam men-sukseskan penyelenggaraan Harkopnas
Menggelar
satu event nasional memerlukan kesiapan secara menyeluruh, sebab hal ini
berkaitan dengan nama baik daerah dan juga gerakan koperasi pada umumnya. Untuk
itu, segala hal harus dipersiapkan secara matang dan terkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait.
Soliditas
dan kekompakan Panitia menjadi kunci sukses sebuah penyelenggaraan.
1.
Penginapan. Peserta yang datang
dari berbagai kota di tanah air tentu memerlukan penginapan. Untuk itu, peserta
perlu dipandu dengan penyediaan informasi penginapan yang ada di lingkungan penyelenggaraan.
2.
Pusat informasi. Update informasi memerlukan kecepatan sehingga perlu dibentuk penciptaan
model komunikasi yang memudahkan peserta meng-akses informasi terbaru berkaitan
dengan kegiatan
3.
Sarana transportasi. Peserta memerlukan informasi sarana
transportasi secara utuh sehingga mereka mengetahui pada tahapan mana sudah disiapkan panitia dan pada tahapan
manapula yang harus mereka akses sendiri. Dengan demikian, peserta akan merasa
nyaman.
4.
Guideline menuju lokasi. Sebagai sebuah event
nasional, guideline (panduan) menuju
lokasi begitu penting. Oleh karena itu, informasi tentang bandara, stasiun,
angkutan umum menuju lokasi pelaksanaan event, perlu segera di informasikan
kepada seluruh peserta Harkopnas ke-72
5.
Kepesertaan tiap event. Kepesertaan tiap event
perlu di manage sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebingungan saat pelaksanaan.
Adanya rangkaian event tentu menuntut adanya klasifikasi kepesertaan. Adanya
manajemen kepesertaan perlu dibentuk sehingga setiap acara diikuti oleh peserta
yang memenuhi syarat.
6.
Undangan Untuk
Menghadiri Hari Puncak. Pegelaran puncak Harkopnas yang dihadiri presiden tentu
menjadi acara yang sangat diidolakan semua orang. Setiap orang ingin menjadi
bagian dari sejarah sehingga berduyun-duyun ke temat pegelaran. Namun demikian,
satu hal yang harus diperhatikan bahwa acara negara memiliki protokoler yang
ketat sehingga hal ini harus disikapi dengan bijak. Daftar peserta dan Undangan
harus terkomunikasikan dengan baik sehingga tidak terjadi kericuhan saat
pelaksanaan.
7.
Kemeriaahan pegelaran. Sebuah pegelaran
memerlukan manajemen publikasi dan promosi yang baik sehingga kemeriahan sebuah
pegelaran bisa tercipta. Oleh karena itu, manajemen publikasi berikut tools
kreatif perlu diciptakan sehingga terbangun persepsi dan apresiasi yang baik
dari masyarakat. Pola-pola publikasi kreatif nan kekinian diperlukan sehingga
masyarakat mengetahui, faham dan terpanggil untuk men-sukseskan pegelaran.
8.
Pengerahan massa. Pegelaran tanpa massa
akan terasa menjadi hambar dan jauh dari kesan kemeriahan. Untuk itu,
sosialisasi dan promosi kepada masyarakat perlu dilakukan secara massif
sehingga antusias untuk hadir dan ikut memeriahkan perhelatan. Sejalan dengan
itu, semua perangkat komunikasi perlu dioptimalkan, seperti WA Group dan atau
kumpulan RT.
9.
Lalu Lintas. Lalu lintas perlu di
skenario sehingga tidak menyebabkan crowded
atau kemacetan. Penataaan titik parkir perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
terkendali dan tidak menjadi faktor penghambat untuk meng-akses lokasi
pelaksanaan.
10.
Keamanan. Keamanan menyangkut
banyak hal yang intinya adalah semua kegiatan dan insan-insan yang terlibat
berjalan lancar dan aman.
D. Penutup
0 comments:
Post a Comment