Hotel Claro, Makassar, 11 Nov 2019. Musyawarah
Nasional DEKOPIN (Dewan Koperasi Nasional) Tahun 2019 dimulai usai dibuka
secara resmi oleh Mentri Koperasi & UKM RI, Teten Masduki. Agenda yang akan
berlangsung 4 (empat) hari ini dihadiri
oleh sekitar 1000-an anggota, yaitu delegasi
Dekopinda dan Dekopinwil dari seluruh Indonesia. Agenda ini juga dihadiri oleh para
tamu undangan, yang antara lain : Pemprov Sulawesi Selatan, para peninjau,
Mentri Koperasi dan beberapa mentri kabinet Indonesia maju lainnya.
Dalam bagian depan sambutannya, Bung NH (Nurdin
Halid) selaku Ketua Dekopin menyampaikan selamat datang pada seluruh peserta
dan tamu undangan yang hadir pada acara pembukaan Munas Dekopin tersebut. Selanjutnya, Bung NH menyampaikan review
perjalanan gerakan koperasi di Indonesia hingga saat ini. Dinamika dan jejak
juang dalam menguatkan dan meningkatkan eksistensi koperasi sebagai wadah
perjuangan ekonomi kerakyatan juga mendepan di sambutan beliau.
Pada bagian akhir pidatonya, Bung Nurdin
Halid menyampaikan tentang beberapa masukan
yang perlu diperjuangkan Dekopin ke depan yang dikemas dalam istilah “Panca program”, yaitu:
1. regulasi. Dinilai perlu revisi posisi status kementrian ke level yang
lebih tinggi. Kalau hari ini Kemenkop &UKM masuk di level 3 (tiga).
Artinya, boleh ada dan boleh tidak ada.
Untuk itu, perlu ditingkatkan statusnya sehingga lebih strategis dan merefresentasikan komitmen negara
terhadap ekonomi kerakyatan. Juga perlu
untuk segera mengesahkan UU perkoperasian yang baru sehingga koperasi memiliki
kepastian hukum yang lebih relevan dengan kekinian zaman. Pengelolaan dana desa
idealnya di kelola oleh koperasi. Integrasi kebijakan juga diperlukan sehingga
tidak terjadi tumpang tindih antara satu kebijakan dengan kebijakan lain diantara
beberapa kementrian.
2. Penguatan kelembagaan & modernisasi
manajemen koperasi. Dengan demikian, koperasi memiliki kemampuan untuk eksis
dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman dan IPTEK.
3. Membangun konglomerasi koperasi melalui
pola pembangunan plasma-inti
4. Mendorong tumbuhkembang destinasi
wisata dan kemudian menjadikannya sebagai
lokomotiv pengembangan produk dan potensi lokal.
5. Pengembangan sektor riil yang berorientasi
ekspo
Di penghujung sambutanya, Bung NH memompa
semangat para pejuang koperasi untuk terus berjuang dan tidak boleh menyerah
demi eksisnya ekonomi kerakyatan melalui koperasi. “Kita tidak kalah kuat dan kita tidak kalam
jumlah, tetapi kita belum menang karena memilih
menjadi konsumen dan bukan produsen”. Sejalan dengan itu, kepasda segenap
pejuang ekonomi kerakyatan untuk senantiasa berpegang pada azas demokrasi, kepemimpinan
pancasila , azas kekeluargaan & kegotongroyongan.
Mentri Koperasi & UKM RI, Bapak Teten
Masduki diawal sambutan dan arahannya menyampaikan tentang pesan singkat
Presiden Jokoi di awal penugasannya sebagai mentri, “perkuat koperasi & UKM”. Bapak Teten juga menyampaikan tentang concern pemerintah, yaitu; pembangunan
infrastruktur: pembangunan SDM: institusional reform dan; inovasi dan transformasi
ekonomi. Pak Mentri juga menyampaikan perlunya kesiapan koperasi dalam merespon
perubahan sehingga semakin eksis dan semakin besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Sejalan dengan
itu, beliau menyadari memerlukan daya dukung berupa Affirmatif policy sehingga terbangun ekosistem koperasi dan ukm serta memiliki
peluang yang sama dalam berusaha. Dipenghujung, beliau mengajak segenap pejuang
koperasi di tanah air untuk tetap
merawat dan menumbuhkembangkan spirit kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan
dan keadilan.
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Post a Comment