PURBALINGGA
MEMBUMIKAN GAGASAN
“MIGRASI TATA KELOLA KOPERASI BERBASIS TEKNOLOGI” BATCH#1
Kalau 2 (dua) minggu lalu pimpinan Dekopinda
se-Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen) bersepakat
bekerjasama meng-campaign gagasan tentang “perlunya migrasi tata kelola koperasi
berbasis teknologi”, hari ini, Rabu 29 Januari 2020, sosialisasi tahap I ke lingkungan gerakan
koperasi di wilayah Purbalingga. Sekitar
100 perjuang koperasi Kabupaten Purbalingga hadir dan mengambil bagian dari
diskusi yang tergelar di Graha adiguna (operation room) Depan Pendopo
Dipokusumo Purbalingga itu.
“Kekinian
zaman menuntut semua pelaku usaha dan tidak terkecuali koperasi untuk melakukan
adaptasi. Jika tidak, maka potensi kemunduran dan bahkan kematian usaha sangat
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, koperasi harus melakukan reposisi mindset,
mengembangkan visi dan juga akrab dengan teknologi. Dengan demikian, koperasi akan
bisa tampil modern sesuai selera zaman disatu sisi dan produktivitas yang terus
tumbuh disisi lainnya”, ungkap Bu Endang pejabat Dinas Koperasi & UKM dalam
sambutan dan arahannya pada acara pembukaan.
Agenda sosialisasi ini berlangsung 2 (dua)
session dan menghadirkan 2 (dua) narasumber, yaitu; (i) Delegasi Pimpinan
Dekopinda se-Barlingmascakeb, Bung Arsad Dalimunte dan; (ii) Tim ICCI, yaitu
Mas Aji dan Mas Eka. Presentasi Bung Arsad concern pada deteksi imbas dari industry
4.0 dan membangun spirit pensikapan secara smart
dalam optimisme yang terjaga. Sementara itu, Tim ICCI (Indonesia Council for Cooperative Innovation) concern mem-presentasikan
tentang “aplikasi teknologi” berikut fasilitas yang memudahkan pengelolaan dan
meningkatkan nilai tambah serta kenyamanan anggota koperasi.
Dalam presentasinya, Bung Arsad menandaskan
bahwa kemajuan teknologi merupakan hasil buah akal fikir dan kreativitas
manusia. Kemajuan juga merupakan bentuk peningkatan kualitas peradaban yang
selanjutnya men-stimulan dinamika atau
perubahan ke dalam banyak sisi kehidupan. Demikian juga halnya dengan “
revolusi industry 4.0” yang sukses mengkombinasikan IoT (internet of Thing) dan
AI (Artificial Intiligence) ke dalam ragam program dan aplikasi. Kesuksesan
menggabungkan keduanya telah melahirkan “kecanggihan-kecanggihan” yang
mendatangkan kenyamanan baru di satu sisi dan disisi lain berdampak pada desrupsi dimana perubahan radikal
terjadi pada tata kelola dan proses bisnis. Pada titik inilah, koperasi selaku
bagian dari pelaku usaha perlu men-sikapi secara smart.
Lanjut beliau, adaptasi tidak saja sekedar
pengkinian perform untuk bisa tambil
modern dan sejajar denga pelaku ekonomi lainnya, tetapi juga harus bisa mendatangkan
dampak terhadap akselerasi tumbuhkembang produktivitas koperasi. Oleh karena
itu, pelibatan teknologi dalam tata kelola koperasi harus diikuti dengan
perluasan visi sehingga berpotensi melahirkan nilai tambah baru yang lebih
men-sejahterakan, khususnya anggota. Satu hal lagi yang menjadi catatan, campaign gagasan “migrasi tata kelola
koperasi berbasis teknologi” ini juga merupakan bagian dari upaya Dekopinda
Se-Barlingmascakeb untuk membangun dan mengembangkan kerjasama antar koperasi. Sebab,
ketika perusahaan koperasi sudah dikelola dengan teknologi, maka merajut kerja sama
antar koperasi menjadi sangat mudah untuk di create. Kalau sudah memasuki tahap ini, koperasi pun
semakin berpeluang mendukung optimalisasi potensi anggota.
Respon positif dan semangat gerakan koperasi Kabupaten
Purbalingga mendatangkan optimisme kalau gagasan migrasi ini akan berjalan
efektif dan sukses meng-akselerasi tumbuhkembang koperasi.
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Post a Comment